Kiat Khusyu Dalam Sholat
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Ada beberapa kiat khusyu dalam sholat yang kerap dibahas para ulama berkenan dengan hukum ,tata cara sholat. Beberapa hal diantaranya yang dapat menghadirkan khusyu dalam sholat diantaranya adalah:
1.Mengenal
Allah , menghadirkan hati mengagungkanNya dan takut kepada azabNya.
Agar
dapat melakukan hal tersebut di atas maka kita harus berusaha untuk
mengenal Allah dimulai dari menyadari nikmat yang ada pada diri kita
dan sekitar kita, melalui belajar dari orang yang 'alim , belajar
melalui perbanyakan membaca Al Quran dan terjemahannya, membaca buku-buku yang menjelaskan tentang keesaan Allah, tentang nama-namaNya,
tentang SifatNya dan merenungkan kekuasaan Allah atas tiap sesuatu. Menghisab(menghitung) seberapa banyak ketaatan yang belum dilakukan terhadap Allah yang Maha Keras Azabnya. Dengan mengenal Allah maka dapatlah menghadirkan hati di hadapan
Allah khususnya dalam sholat, mengagungkanNya dan takut pada azabNya.
A.Firman
Allah dalam AlQuran Surah Thaha ayat 14 yang artinya:“Sesungguhnya
aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak ) selain Aku, maka
sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk mengingat-Ku.”
Dari Abu Hurairah Ra, ia berkata,”Saya mendengar Rasululah Saw bersabda, “Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman, “Aku membagi sholat antara aku dan hambaKu 2 bagian, 1/2nya untukKu dan 1/2nya untuk hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya.”Ia berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Bacalah.” Seorang hamba membaca, “Alhamdulillahirobbil alamiin .(Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam) Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman, “Hambaku memujiKu dan bagi hambaKu apa yang dimintanya. “ Hamba membaca, “Arrohmaanirrohiim.”(Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang). Allah berfirman hambaKu memuliakanku , dan ini untukKu.” Ayat ini antaraKu dan antar hambaKu ½ . Hamba membaca “Iyyaka na’bud waiyyaka nasta’iin.”(Hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami meminta pertolongan. Ini antara Aku dan hambaKu dan bagi hambaku apa yang dimintanya. Dan akhir surat ini untuk hambaKu . Hamba membaca “Ihdinashirathal mustaqim, Shirathalllazina an’amta alaihim, ghairil maghdhu bialaihim, waladhaliin(Tunjukkanlah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka, bukan jalan orang-orang yang dimurkai atas mereka, dan bukan jalan orang-orang yang tersesat). Ini bagiKu dan bagi hambaKu apa yang dimintany.”(Hadits Qudsi- ditakhrij oleh Ibnu Majah)
Dari informasi di Surah Thaha ayat 14 dapatlah dijelaskan agar kita sangat penting untuk senantiasa menyadari bahwa menyembah hanya kepada Allah ,mengerjakan sholat adalah untuk mengingat Allah bukan untuk mengingat urusan-urusan /hal duniawi kita atau urusan/hal duniawi orang lain ataupun hal apapun selain Allah. Dalam sholat kadar/frekuensi mengingat Allah maksimal(paling tinggi) karena aktifitas dalam sholat untuk mengingat Allah kompleks antara ucapan/doa /puji-pujian kepadaNya serta terhubung link dengan gerakan-gerakan pelaksanaannya yang menggambarkan ke Maha Esaan , ke Maha Besaran , ke Mahakuasaan , ke Maha Agungan, ke Maha Tinggian Allah yang juga menggambarkan hakekat manusia sebagai hambaNya yang memerlukanNya ,manusia lemah dan tiada berdaya selain dengan kekuatan yang diberikan Allah.
2.
Melakukan gerakan dan ucapan sholat seperti Sholat Nabi SAW
Nabi
SAW bersabda:
“Sholatlah
sebagaimana kalian melihat aku sholat .” (HR Bukhori)
Berusaha melakukan gerakan sholat seperti gerakan sholat rosulullah.
Kita dapat mempelajarinya dari guru yang benar paham , ditambah membaca buku-buku kumpulan Hadits shahih Nabi SAW, membaca buku-buku tuntunan sholat. Semuanya itu agar ucapan dan gerakan sholat kita tidak menyimpang dari cara sholat Rasulullah SAW.
Gerakan Sholat terdiri dari gerakan khususJad yang dilakukan hanya di dalam sholat. Kita mesti benar-benar memperhatikan bagaimana sikap tubuh dan anggota tubuh ketika berdiri, takbir,rukuk ,sujud,i'tidal,duduk diantara dua sujud, bangkit dari setelah sujud ke dua pada tiap rakaat, tasyahud,salam.Semuanya kita lakukan dengan mengacu kepada petunjuk /contoh dari Rasulullah saw.
Kita dapat mempelajarinya dari guru yang benar paham , ditambah membaca buku-buku kumpulan Hadits shahih Nabi SAW, membaca buku-buku tuntunan sholat. Semuanya itu agar ucapan dan gerakan sholat kita tidak menyimpang dari cara sholat Rasulullah SAW.
Gerakan Sholat terdiri dari gerakan khususJad yang dilakukan hanya di dalam sholat. Kita mesti benar-benar memperhatikan bagaimana sikap tubuh dan anggota tubuh ketika berdiri, takbir,rukuk ,sujud,i'tidal,duduk diantara dua sujud, bangkit dari setelah sujud ke dua pada tiap rakaat, tasyahud,salam.Semuanya kita lakukan dengan mengacu kepada petunjuk /contoh dari Rasulullah saw.
3.Menyadari
bahwa sholat adalah perjumpaan , sekaligus terjadinya komunikasi
dengan Allah.
Nabi
SAW bersabda:
“Apabila
seorang diantaramu sedang sholat , sesungguhnya dirinya sedang
berkomunikasi kepada Allah. Maka janganlah ia membuang ludah ke
hadapan muka atau ke arah kanan; tetapi hendaknya ia membuangnya ke
sebelah kiri, atau di bawah telapak kakinya. (HR Bukhori Muslim)
Dari
hadits tersebut di atas dapat diartikan bahwa dalam sholat kita sesungguhnya berkomunikasi,berbicara kepada Allah dan juga menginformasikan bagaimana adab /tata cara ketika dalam melakukan sholat kita
terpaksa membuang ludah.
Dalam ilmu komunikasi ; Suatu Komunikasi terjadi dengan baik jika komunikator (penyampai kata/ucapan) dan komunikan ( yang menerima penyampaian kata/ucapan) saling mengerti apa yang dibicarakan /disampaikan. Dalam sholat kita sebagai komunikator dan juga sekaligus sebagai komunikan dan Allah Yang Maha Tahu sebagai komunikan dan juga sesungguhnya bertindak sebagai komunikator.
Allah telah menentukan melalui Rasulullah SAW apa yang harus diucapkan di dalam sholat, kita wajib mempelajarinya dan melaksanakannya. Allah Maha Tahu bahasa apapun bahkan apa saja perkataan yang terbersit di dalam hati setiap mahluk hidup tidak ada yang luput dari pengetahuan Allah.
Sebagai hamba sesungguhnya amatlah naif dan tragisnya jika kita menyampaikan ucapan-ucapan yang tidak kita mengerti kepada Allah sebab jika demikian kita sama saja berucap seperti orang mabuk yang berucap sembarang kata tanpa menyadari apa maksudnya dan ujung pangkalnya.
Adalah suatu mudarat yang besar kebanyakan diantara orang muslim hanya mau menghafalkan saja ucapan-ucapan dalam sholat tetapi tidak mau, malas , merasa tidak perlu mempelajari arti-artinya atau sebahagiannya lagi diantara orang Muslim belum menyadarinya pentingnya mengerti arti ucapan-ucapan di dalam sholat.
Banyak diantara orang muslim senangnya dan gemarnya fasih dan mengerti arti syair-syair lagu bahasa asing, mahir membaca dan mengerti teks bahasa asing, tetapi tidak memperdulikan fasih dan arti bahasa ucapan di dalam sholat.
Sebagai umat Islam yang telah diberiNya kesempatan hidup belasan tahun, puluhan tahun alangkah naifnya jika tidak mau meluangkan secuil waktu di dalam umur hidupnya untuk mempelajari bahasa ucapan dalam sholat dengan benar dan fasih. Huruf Hija'iyah memiliki karakter penulisan dan bunyinya tersendiri sepantasnya sebagai umat Islam gemar mempelajarinya denga baik dan benar agar dapat fasih dan mengerti artinya minimal saat berkomunikasi dengan Allah ketika mengucapkan ucapan-ucapan di dalam sholat. Semuanya dapat terbiasa karena latihan.Pepatah mengatakan ala bisa karena biasa.
Jika kita tidak mengerti arti ucapan-ucapan dalam sholat maka. bagaimana mungkin kita mensikronkan (menselaraskan, mengkaitkan) antara ucapan dan artinya di dalam mengerjakan sholat. Hal ini salah satu faktor yang bisa membuat sesorang tidak bisa khusyu dalam sholat yaitu jika tidak tau arti dan sinkronisasi (kaitan) antara ucapan dan artinya dalam sholat. Sehingga jika demikian dalam mengerjakan sholat seseorang tidak bisa merasakan kenikmatan /kemanisan perjumpaan dan komunikasi dengan Allah di dalam sholat. Kita jadinya seperti terbebani,bahkan seperti jenuh, dan banyak juga orang muslim yang asal-asalan cepat siap mengerjakan sholat seperti halnya sekedar mengisi catatan absensi bahwa telah tercatat mengerjakan sholat Sebagai umat Islam sangat perlu banyak-banyak istighfar dengan kekurangan pada sholatnya dan berusaha memperbaikinya.
Dalam ilmu komunikasi ; Suatu Komunikasi terjadi dengan baik jika komunikator (penyampai kata/ucapan) dan komunikan ( yang menerima penyampaian kata/ucapan) saling mengerti apa yang dibicarakan /disampaikan. Dalam sholat kita sebagai komunikator dan juga sekaligus sebagai komunikan dan Allah Yang Maha Tahu sebagai komunikan dan juga sesungguhnya bertindak sebagai komunikator.
Allah telah menentukan melalui Rasulullah SAW apa yang harus diucapkan di dalam sholat, kita wajib mempelajarinya dan melaksanakannya. Allah Maha Tahu bahasa apapun bahkan apa saja perkataan yang terbersit di dalam hati setiap mahluk hidup tidak ada yang luput dari pengetahuan Allah.
Sebagai hamba sesungguhnya amatlah naif dan tragisnya jika kita menyampaikan ucapan-ucapan yang tidak kita mengerti kepada Allah sebab jika demikian kita sama saja berucap seperti orang mabuk yang berucap sembarang kata tanpa menyadari apa maksudnya dan ujung pangkalnya.
Adalah suatu mudarat yang besar kebanyakan diantara orang muslim hanya mau menghafalkan saja ucapan-ucapan dalam sholat tetapi tidak mau, malas , merasa tidak perlu mempelajari arti-artinya atau sebahagiannya lagi diantara orang Muslim belum menyadarinya pentingnya mengerti arti ucapan-ucapan di dalam sholat.
Banyak diantara orang muslim senangnya dan gemarnya fasih dan mengerti arti syair-syair lagu bahasa asing, mahir membaca dan mengerti teks bahasa asing, tetapi tidak memperdulikan fasih dan arti bahasa ucapan di dalam sholat.
Sebagai umat Islam yang telah diberiNya kesempatan hidup belasan tahun, puluhan tahun alangkah naifnya jika tidak mau meluangkan secuil waktu di dalam umur hidupnya untuk mempelajari bahasa ucapan dalam sholat dengan benar dan fasih. Huruf Hija'iyah memiliki karakter penulisan dan bunyinya tersendiri sepantasnya sebagai umat Islam gemar mempelajarinya denga baik dan benar agar dapat fasih dan mengerti artinya minimal saat berkomunikasi dengan Allah ketika mengucapkan ucapan-ucapan di dalam sholat. Semuanya dapat terbiasa karena latihan.Pepatah mengatakan ala bisa karena biasa.
Jika kita tidak mengerti arti ucapan-ucapan dalam sholat maka. bagaimana mungkin kita mensikronkan (menselaraskan, mengkaitkan) antara ucapan dan artinya di dalam mengerjakan sholat. Hal ini salah satu faktor yang bisa membuat sesorang tidak bisa khusyu dalam sholat yaitu jika tidak tau arti dan sinkronisasi (kaitan) antara ucapan dan artinya dalam sholat. Sehingga jika demikian dalam mengerjakan sholat seseorang tidak bisa merasakan kenikmatan /kemanisan perjumpaan dan komunikasi dengan Allah di dalam sholat. Kita jadinya seperti terbebani,bahkan seperti jenuh, dan banyak juga orang muslim yang asal-asalan cepat siap mengerjakan sholat seperti halnya sekedar mengisi catatan absensi bahwa telah tercatat mengerjakan sholat Sebagai umat Islam sangat perlu banyak-banyak istighfar dengan kekurangan pada sholatnya dan berusaha memperbaikinya.
Dari
pengalaman orang-orang yang mencoba untuk khusyu dalam sholat dengan
mensinkronkan antara ucapan dan artinya adalah dimulai sejak
mengucapkan huruf pertama ucapan dalam sholat berbarengan dengan
artinya di dalam hati.
4.
Merenungi/menghayati setiap gerakan dan ucapan ketika di dalam sholat .
Semua gerakan-gerakan dalam sholat mengandung arti yang baik, dari sudut pandang kesehatan sudah sering dibahas di acara TV, di radio, di media informasi lainnya.
Setiap gerakan-gerakan sholat sinkron dengan ucapan-ucapan yang diselaraskan padanya. Alangkah nikmatnya jika dapat melakukan sholat dengan mensinkronkan antara ucapan,artinya di dalam hati dengan gerakan sholat.
Gerakan sholat sesungguhnya mengandung banyak arti/hikmah yang diantaranya dapat mendidik rohani kita , dapat mengarahkan tabiat kita ke arah tabiat yang benar. Allah mendidik hati kita bahwa dalam situasi kondisi apapun adalah Allah Maha Besar, Allah Maha Suci dari setiap kelemahan, manusia sebagai hamba ikhlas berikhtiar dan juga menerima aturan-aturan dan ketentuan Allah.
Semua gerakan-gerakan dalam sholat mengandung arti yang baik, dari sudut pandang kesehatan sudah sering dibahas di acara TV, di radio, di media informasi lainnya.
Setiap gerakan-gerakan sholat sinkron dengan ucapan-ucapan yang diselaraskan padanya. Alangkah nikmatnya jika dapat melakukan sholat dengan mensinkronkan antara ucapan,artinya di dalam hati dengan gerakan sholat.
Gerakan sholat sesungguhnya mengandung banyak arti/hikmah yang diantaranya dapat mendidik rohani kita , dapat mengarahkan tabiat kita ke arah tabiat yang benar. Allah mendidik hati kita bahwa dalam situasi kondisi apapun adalah Allah Maha Besar, Allah Maha Suci dari setiap kelemahan, manusia sebagai hamba ikhlas berikhtiar dan juga menerima aturan-aturan dan ketentuan Allah.
5.
Ikhlas dalam mengerjakan sholat
Firman
Allah dalam AlQuran Surah Al An’am ayat 162 yang artinya:
“Katakanlah
sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku, hanyalah untuk
Allah , Rabb semesta alam.”
Firman Allah dalam AlQuran Surah Gafir ayat 14 yang artinya:
"Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepadaNya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya)
Nabi
SAW bersabda:
“Sesungguhnya
Allah tidak menerima suatu amal , kecuali jika dikerjakan murni
karenaNya dan mengharap wajahNya.”(HR An Nasa’I dan dinilai
shahih oleh Al Bani)
Allah memerintahkan kita sholat bukanlah untuk dibebani, tetapi adalah rahmatNya untuk kebaikan dan keselamatan kita dan juga merupakan kebutuhan kita jika kita insyaf menyadarinya insya'Allah dapat ikhlas mengerjakan sholat.
6.Memusatkan
fikiran hanya kepada Allah dan meyakini bahwa Allah melihat solat
kita dan ada malaikat yang ditugaskan mencatat nilai sholat kita.
Firman
Allah dalam Al Quran Surah 73 Al Muzzammil:8
"...Beribadahlah
kepadaNya dengan sepenuh hati."
Firman
Allah dalam Al Quran Surah 26 As Syua'ara' :2i7-220
Dan bertawakallah
kepada(Allah ) Yang Maha Perkasa, Maha Penyayang. Yang melihat engkau
ketika berdiri (untuk sholat) dan (melihat) perubahan gerakan badanmu
di antara orang-orang yang sujud. Sungguh Dia Maha Mendengar Maha
Mengetahui."
Nabi
SAW bersabda:
Seandainya
seorang hamba (sesudah berwudhu )tegak melakukan sholat, memuji Allah
, menyanjungNya, mensucikan diriNya, yang memang merupakan hakNya,
mengkonsentrasikan diri hanya mengingat Allah, maka ia akan keluar
dari sholatnya laksana bayi yang baru dilahirkan.(HR Bukhori Muslim)
7.
Menghindari berpalingnya hati dan
anggota tubuh dari sholat.
Ketika
muncul pemikiran-pemikiran, ingatan, angan-angan,tayangan-tayangan dalam ingatan, yang diluar makna dari bacaan sholat maka sesigapnya pula kita
mengembalikan kehadiran hati dan fikiran kita kepada kesungguhan
makna bagian-bagian sholat yang sedang kita kerjakan."
Kita
memang harus berjuang untuk tetap kembali konsentrasi hati dan
fikiran kepada kesungguhan dan makna setiap bagian-bagian sholat yang
kita laksanakan. Syetan tidak akan berhenti memasukkan
pemikiran-pemikiran, , angan-angan,tayangan-tayangan ingatan yang
diluar makna dari bacaan sholat ke dalam hati dan fikiran kita ketika
sholat. Syetan sangat serius ingin menggagalkan kesuksesan orang-orang yang mengerjakan sholat.
8.
Memelihara Tuma’ninah(ketenangan) tidak terburu-buru di dalam
mengerjakan sholat.
Firman
Allah di dalam AlQuran Surah An Nisa’ ayat 103 yang artinya:
“Dan
apa bila kamu sudah tenang , maka dirikanlah sholat.”
Firman
Allah dalam AlQuran Surah Thaha ayat 132 yang artinya:
"Dan
peringatkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah
kamu dalam mengerjakannya."
Sholat dengan sabar /tenang, melakukan prosesi sholat tepat pada tempatnya antara bacaan dan gerakan, jika berdiri maka berdiri yang benar, jika rukuk maka rukuk yang benar sedaya mampu tubuh untuk rukuk. Jika sujud maka melakukan sujud yang benar. Dalam keterburu-buruan dapat dikatakan sangat sukar melakukan sholat dengan tumakninah.
9.Semangat dalam mengerjakan sholat.
Firman
Allah dalam AlQuran Surah An Nisa’ ayat 142 yang artinya:
“Sesungguhnya
orang–orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan
mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk sholat mereka berdiri dengan
malas. Mereka bermaksud riya (dengan sholat) di hadapan manusia. Dan
tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.”
Nabi
SAW bersabda:
“Apa
bila seseorang diantara kamu mengantuk, sedangkan ia tengah melakukan
sholat ;hendaknya ia tidur terlebih dahulu sehingga hilang rasa
mengantuknya. Karena kalau ia sholat terus, jangan-jangan ia ingin
beristighfar malah mencaci dirinya sendiri.”(HR Muslim)
10.Menghindarkan
segala yang menyibukkan dan menggangu sholat
Nabi
SAW bersabda:
“Janganlah
salah seorang di antara kamu sholat, kala makanan dihidangkan atau
kala menahan buang air.” (HR Bukhari)
"...dan
janganlah kamu mendahulukan sholat sebelum makan."(HR Bukhori)
"Dari
Aisyah RA ia berkata, "Saya bertanya kepada Rasulullah SAW ,
tentang berpaling muka(bertolah toleh) diwaktu (sedang mengerjakan)
sholat , maka sabdanya: yang demikian itu adalah copetan oleh syetan
dari sholat seorang hamba itu." (HR Bukhori)
11.Melaksanakan
sholat tidak pada saat terik matahari sangat panas.
Nabi
SAW bersabda:
“Apabila
matahari bersinar terik/panas sekali, tundalah waktu sholat hingga
cuaca dingin . Karena sesungguhnya panas yang terik itu berasal dari
uap Narr Jahannam.”(HR Bukhari)
12.Tidak
memandang sesuatu yang merusak konsentrasi sholat.
Dari
Anas diceritakan , bahwa Aisyah memiliki kain gorden berhias yang
menutupi sebagian tembok rumahnya. Maka Nabi SAW bersabda:
“Singirkan
korden itu, karena gambar-gambar itu terus terbayang dalam diriku di
waktu sholat.”
13.Memanjangkan bacaan surah Al Quran
Memanjangkan
bacaan surah Al Quran dapat membantu proses khusyu di dalam sholat hal itu terutama bagi yang mengerti arti bacaannya sehingga dapat mengahayatinya dan bagi orang yang
dianugerahi Allah kelembutan jiwa.
14.Hendaknya mengerjakan sholat seperti orang yang akan meninggalkan alam fana ini, mengingat mati (pertemuan dengan Allah dan mempertanggung jawabkan kepadaNya segala perbuatan yang terlihat maupun yang tersembunyi.
14.Hendaknya mengerjakan sholat seperti orang yang akan meninggalkan alam fana ini, mengingat mati (pertemuan dengan Allah dan mempertanggung jawabkan kepadaNya segala perbuatan yang terlihat maupun yang tersembunyi.
Firman
Allah dalam QS.2 Al Baqarah :45-46
45.".......Dan
(sholat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu'. 46.
(yaitu ) mereka yang yakin bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan
bahwa mereka akan kembali kepadaNya.
Nabi
SAW bersabda:
‘Apabila
engkau mengerjakan sholat , maka sholatlah kamu , sebagaimana orang
yang akan meninggalkan alam fana”
Dengan demikian kita seolah-olah menganggap sholat kita itulah yang terakhir dalam hidup kita sehingga kita akan mempersiapkan dan melaksanakan sholat dengan sebaik-baik mungkin.
Dalam kisah orang-orang saleh terdahulu berbagai cara mereka lakukan untuk menghadirkan khusyu berkaitan dengan point hal yang ke 14 ini. Ada yang di kamarnya menggali liang lahat dan melaksanakan sholat di tepi liang lahat tersebut. Ada lagi yang mempersiapkan kain kafan untuk yang direncanakan sebagai pembungkus jasadnya jika ajal telah menjemputnya, sebelum sholat memandangi kain kafan tersebut mengingatkannya pada kematian dan kedahsyatan hari kiamat, hari berbangkit dan hari berhisab amal perbuatan kelak di akhirat. Dimungkin setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk membangkitkan kesadaran akan kematian dan kehidupan akhirat apa lagi di jaman kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Orang lebih suka menyimpan file-file yang melupakan pada kematian dan kehidupan akhirat. Dengan menyimpan file video atau gambar prosesi penguburan mayat dan melihatnya sekali-kali waktu dapat menjadi pengingat kepada seseorang bahwa ia suatu waktu juga akan mati dan mengalami hal prosesi yang serupa. Nastaghfirullah ya Rabb.
15.Pastikan mulut dan gigi kita dalam keadaan benar bersih, sehingga pengucapan kata dan kalimat-kalimat ucapan sholat bisa fasih /lancar.
Keadaan mulut yang tidak bersih berpengaruh terhadap lafal ucapan dalam sholat. Hal ini mudah dibuktikan. Jika kondisi mulut bersih misalnya setelah bersikat gigi maka lafal ucapan dalam sholat akan lebih jelas fasih benar.
Keadaan mulut yang bersih khususnya di dalam sholat selain berpengaruh pada lafal ucapan dalam sholat juga sebagai wujud kesopanan kita terhadap Allah SWT.
Rasulullah SAW sangat suka membersihkan mulut/gigi (bersiwak), dan dari cerita sejarah diketahui Rasulullah bersiwak bahkan hingga menjelang menit-menit wafat.
Keadaan mulut yang bersih khususnya di dalam sholat selain berpengaruh pada lafal ucapan dalam sholat juga sebagai wujud kesopanan kita terhadap Allah SWT.
Rasulullah SAW sangat suka membersihkan mulut/gigi (bersiwak), dan dari cerita sejarah diketahui Rasulullah bersiwak bahkan hingga menjelang menit-menit wafat.
16. Membatasi konsumsi penglihatan dan pendengaran, hati, akal fikiran selain kepada ranah informasi, bahasan, rekreasi, yang bernilai ibadah.
Apa yang suka gandrung kita lihat,perhatikan dan dengar ,akan mempengaruhi memory ingatan dalam otak kita, dengan kesadaran atau tanpa sadar mempengaruhi kecenderungan seseorang berfikir dan berperilaku.
Sebaiknya menghindarkan kecendrungan melihat , mendengar hal-hal yang sangat minim atau terhadap hal-hal yang tidak mengandung nilai-nilai kebaikan /nilai ibadah.
Sebaiknya menghindarkan kecendrungan melihat , mendengar hal-hal yang sangat minim atau terhadap hal-hal yang tidak mengandung nilai-nilai kebaikan /nilai ibadah.
Berusaha mengarahkan hoby dan kegandrungan kita untuk hal-hal yang bernilai kebajikan atau yang bernilai ibadah, karena di dunia ini sangat-sangat banyak hal-hal yang membuat kita terlarut, terlena dan lalai dalam ingatan kepada Allah kepada perintah dan larangan Allah. Berusaha tetap mengingat dan menyadari apa yang menjadi kehendak Allah bahwa Allah menciptakan manusia dan jin yaitu untuk menyembah kepadanya (dengan keimanan, ilmu ,niat, kesadaran dalam berbagai bentuk ibadah -ibadah yang wajib ataupun ibadah-ibadah yang sunnah).
Firman Allah Al Quran surah 31 Luqman :33
"Wahai manusia! Bertaqwalah kepada Tuhanmu dan takutlah pada hari yang (ketika itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya, dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sungguh janji Allah itu pasti benar, maka janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kehidupan dunia, dan janganlah sampai kamu terperdaya oleh penipu dalam (menaati) Allah."
Penulis memohon maaf info ini hanyalah share tidak ada unsur negatif.
اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ
Sumber
Informasi:
Al
Quran dan terjemahan Al Quran
Agar
Sholat Tak Sia-Sia. POS Publishing.Solo.2013
Kumpulan
Hadits Terpilih Shahih Bukhori. Terbit Terang. Surabaya.2012
Himpunan
Hadits Teladan Shohih Muslim.Terbit Terang.Surabaya.
Tuntunan
Praktis Sholat Nabi SAW.Assalam.Solo.2014
50
Ayat Pelapang Hati dan Penghilang Kesedihan.Pustaka Daarun
Nida.Jakarta.2011
Berbagai sumber lainnya.
Berbagai sumber lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar