Sabtu, 15 November 2014

Kiat Khusyu' Dalam Sholat



 Kiat Khusyu Dalam Sholat


بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 

Ada beberapa kiat khusyu dalam sholat yang kerap dibahas para ulama berkenan dengan hukum ,tata cara sholat. Beberapa hal diantaranya yang dapat menghadirkan khusyu dalam sholat diantaranya adalah:

1.Mengenal Allah , menghadirkan hati  mengagungkanNya dan takut kepada azabNya.
Agar dapat melakukan hal tersebut di atas maka kita harus berusaha untuk mengenal Allah dimulai dari menyadari nikmat yang ada pada diri kita dan sekitar kita, melalui belajar dari orang yang 'alim , belajar melalui perbanyakan membaca Al Quran dan terjemahannya, membaca buku-buku yang menjelaskan tentang keesaan Allah, tentang nama-namaNya, tentang SifatNya dan merenungkan kekuasaan Allah atas tiap sesuatu. Menghisab(menghitung) seberapa banyak ketaatan yang belum dilakukan terhadap Allah yang Maha Keras Azabnya. Dengan mengenal Allah maka dapatlah menghadirkan hati di hadapan Allah khususnya dalam sholat, mengagungkanNya dan takut pada azabNya.

A.Firman Allah dalam AlQuran Surah Thaha ayat 14 yang artinya:“Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak ) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk mengingat-Ku.”

Dari Abu Hurairah Ra, ia berkata,”Saya mendengar Rasululah Saw bersabda, “Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman, “Aku membagi sholat antara aku dan hambaKu 2 bagian,  1/2nya  untukKu dan 1/2nya untuk hambaKu, dan bagi hambaKu apa yang dimintanya.”Ia berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Bacalah.” Seorang hamba membaca, “Alhamdulillahirobbil alamiin .(Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam) Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman, “Hambaku memujiKu dan bagi hambaKu  apa yang dimintanya. “  Hamba membaca, “Arrohmaanirrohiim.”(Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang).  Allah berfirman hambaKu memuliakanku , dan ini untukKu.” Ayat ini antaraKu dan antar hambaKu ½ .  Hamba membaca “Iyyaka na’bud waiyyaka nasta’iin.”(Hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami meminta pertolongan. Ini antara Aku dan hambaKu dan bagi hambaku apa yang dimintanya. Dan akhir surat ini untuk hambaKu .  Hamba membaca “Ihdinashirathal mustaqim, Shirathalllazina an’amta alaihim,   ghairil maghdhu  bialaihim, waladhaliin(Tunjukkanlah kami jalan yang lurus,  yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka, bukan jalan orang-orang yang dimurkai atas mereka,  dan bukan jalan orang-orang yang tersesat). Ini bagiKu dan bagi hambaKu apa yang dimintany.”(Hadits Qudsi- ditakhrij oleh Ibnu Majah)


Dari informasi di Surah Thaha ayat 14 dapatlah dijelaskan agar kita sangat penting untuk senantiasa menyadari bahwa menyembah hanya kepada Allah ,mengerjakan sholat adalah untuk mengingat Allah bukan untuk mengingat urusan-urusan /hal duniawi kita atau urusan/hal duniawi orang lain ataupun hal apapun selain Allah. Dalam sholat kadar/frekuensi mengingat Allah maksimal(paling tinggi) karena aktifitas dalam sholat untuk mengingat Allah kompleks antara ucapan/doa /puji-pujian kepadaNya serta terhubung link dengan gerakan-gerakan pelaksanaannya yang menggambarkan ke Maha Esaan , ke Maha Besaran , ke Mahakuasaan , ke Maha Agungan, ke Maha Tinggian Allah yang juga  menggambarkan hakekat manusia sebagai hambaNya yang memerlukanNya ,manusia lemah dan tiada berdaya selain dengan kekuatan yang diberikan Allah.

2. Melakukan gerakan dan ucapan sholat seperti Sholat Nabi SAW
Nabi SAW bersabda:
Sholatlah sebagaimana kalian melihat aku sholat .” (HR Bukhori)
Berusaha  melakukan gerakan sholat seperti gerakan sholat rosulullah.
Kita dapat mempelajarinya dari guru yang benar paham , ditambah membaca buku-buku kumpulan Hadits shahih Nabi SAW, membaca buku-buku tuntunan sholat. Semuanya itu agar ucapan dan gerakan sholat kita tidak menyimpang dari cara sholat Rasulullah SAW.

Gerakan Sholat terdiri dari  gerakan khususJad yang dilakukan hanya di dalam sholat. Kita mesti benar-benar memperhatikan bagaimana sikap tubuh dan anggota tubuh ketika berdiri, takbir,rukuk ,sujud,i'tidal,duduk diantara dua sujud, bangkit dari setelah sujud ke dua pada tiap rakaat, tasyahud,salam.Semuanya kita lakukan dengan mengacu kepada petunjuk /contoh dari Rasulullah saw.

3.Menyadari bahwa sholat adalah perjumpaan , sekaligus terjadinya komunikasi dengan Allah.
Nabi SAW bersabda:
Apabila seorang diantaramu sedang sholat , sesungguhnya dirinya sedang berkomunikasi kepada Allah. Maka janganlah ia membuang ludah ke hadapan muka atau ke arah kanan; tetapi hendaknya ia membuangnya ke sebelah kiri, atau di bawah telapak kakinya. (HR Bukhori Muslim)
Dari hadits tersebut di atas dapat diartikan bahwa dalam sholat kita sesungguhnya berkomunikasi,berbicara kepada Allah dan juga menginformasikan bagaimana adab /tata cara ketika dalam melakukan sholat kita terpaksa membuang ludah.

Dalam ilmu komunikasi ; Suatu Komunikasi terjadi dengan baik jika komunikator (penyampai kata/ucapan) dan komunikan ( yang menerima penyampaian kata/ucapan) saling mengerti apa yang dibicarakan /disampaikan. Dalam sholat kita sebagai komunikator dan juga sekaligus sebagai komunikan dan Allah Yang Maha Tahu sebagai komunikan dan juga sesungguhnya bertindak sebagai komunikator. 

Allah telah menentukan melalui Rasulullah SAW apa yang harus diucapkan di dalam sholat, kita wajib mempelajarinya dan melaksanakannya. Allah Maha Tahu bahasa apapun bahkan apa saja perkataan yang terbersit di dalam hati setiap mahluk hidup tidak ada yang luput dari pengetahuan Allah. 
Sebagai hamba sesungguhnya amatlah naif dan tragisnya jika kita menyampaikan ucapan-ucapan yang tidak kita mengerti kepada Allah sebab jika demikian kita sama saja berucap seperti orang mabuk yang berucap sembarang kata tanpa menyadari apa maksudnya dan ujung pangkalnya.

Adalah suatu mudarat yang besar kebanyakan diantara  orang muslim hanya mau menghafalkan saja ucapan-ucapan dalam sholat tetapi tidak mau, malas , merasa tidak perlu mempelajari arti-artinya atau sebahagiannya lagi diantara orang Muslim belum menyadarinya pentingnya mengerti arti ucapan-ucapan di dalam sholat. 
Banyak diantara orang muslim senangnya dan gemarnya fasih dan mengerti arti syair-syair lagu bahasa asing, mahir membaca dan mengerti teks bahasa asing, tetapi tidak memperdulikan fasih dan arti bahasa ucapan di dalam sholat.     

Sebagai umat Islam yang telah diberiNya kesempatan hidup belasan tahun, puluhan tahun alangkah naifnya jika tidak mau meluangkan secuil waktu di dalam umur hidupnya untuk mempelajari bahasa ucapan dalam sholat dengan benar dan fasih. Huruf Hija'iyah memiliki karakter penulisan dan bunyinya tersendiri sepantasnya sebagai umat Islam gemar mempelajarinya denga baik dan benar agar dapat fasih dan mengerti artinya minimal saat berkomunikasi dengan Allah ketika mengucapkan ucapan-ucapan di dalam sholat. Semuanya dapat terbiasa karena latihan.Pepatah mengatakan ala bisa karena biasa. 

Jika kita tidak mengerti arti ucapan-ucapan dalam sholat maka. bagaimana mungkin kita mensikronkan (menselaraskan, mengkaitkan) antara ucapan dan artinya di dalam mengerjakan sholat. Hal ini salah satu faktor yang bisa membuat sesorang  tidak bisa khusyu dalam sholat yaitu jika tidak tau arti dan sinkronisasi (kaitan) antara ucapan dan artinya dalam sholat. Sehingga jika demikian dalam mengerjakan sholat seseorang  tidak bisa merasakan kenikmatan /kemanisan perjumpaan dan komunikasi dengan Allah di dalam sholat. Kita jadinya seperti terbebani,bahkan seperti jenuh, dan banyak juga orang muslim yang asal-asalan cepat siap mengerjakan sholat seperti halnya sekedar mengisi catatan absensi bahwa telah tercatat mengerjakan sholat Sebagai umat Islam  sangat perlu banyak-banyak istighfar dengan kekurangan pada sholatnya dan berusaha memperbaikinya.

Dari pengalaman orang-orang yang mencoba untuk khusyu dalam sholat dengan mensinkronkan antara ucapan dan artinya adalah dimulai sejak mengucapkan huruf pertama ucapan dalam sholat berbarengan dengan artinya di dalam hati.

4. Merenungi/menghayati setiap gerakan dan ucapan ketika di dalam sholat .
Semua gerakan-gerakan dalam sholat mengandung arti yang baik,  dari sudut pandang kesehatan sudah sering dibahas di acara TV, di radio, di media informasi lainnya. 
Setiap gerakan-gerakan sholat sinkron dengan ucapan-ucapan yang diselaraskan padanya. Alangkah nikmatnya jika dapat melakukan sholat dengan mensinkronkan antara ucapan,artinya di dalam hati dengan gerakan sholat. 
Gerakan sholat sesungguhnya mengandung banyak arti/hikmah yang diantaranya dapat mendidik rohani kita , dapat mengarahkan tabiat kita ke arah tabiat yang benar. Allah mendidik hati kita bahwa dalam situasi kondisi apapun adalah Allah Maha Besar, Allah Maha Suci dari setiap kelemahan, manusia sebagai hamba ikhlas berikhtiar dan juga menerima aturan-aturan dan ketentuan Allah. 


5. Ikhlas dalam mengerjakan sholat
Firman Allah dalam AlQuran Surah Al An’am ayat 162 yang artinya:
Katakanlah sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku, hanyalah untuk Allah , Rabb semesta alam.”

Firman Allah dalam AlQuran Surah Gafir ayat 14 yang artinya:
"Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepadaNya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya)

Nabi SAW bersabda:
Sesungguhnya Allah tidak menerima suatu amal , kecuali jika dikerjakan murni karenaNya dan mengharap wajahNya.”(HR An Nasa’I dan dinilai shahih oleh Al Bani)

Allah memerintahkan kita sholat bukanlah untuk dibebani, tetapi adalah rahmatNya untuk kebaikan dan keselamatan kita dan juga merupakan kebutuhan kita jika kita insyaf menyadarinya insya'Allah dapat ikhlas mengerjakan sholat.



6.Memusatkan fikiran hanya kepada Allah dan meyakini bahwa Allah melihat solat kita dan ada malaikat yang ditugaskan mencatat nilai sholat kita.
Firman Allah dalam Al Quran Surah 73 Al Muzzammil:8
"...Beribadahlah kepadaNya dengan sepenuh hati."

Firman Allah dalam Al Quran Surah 26 As Syua'ara' :2i7-220
Dan bertawakallah kepada(Allah ) Yang Maha Perkasa, Maha Penyayang. Yang melihat engkau ketika berdiri (untuk sholat) dan (melihat) perubahan gerakan badanmu di antara orang-orang yang sujud. Sungguh Dia Maha Mendengar Maha Mengetahui."

Nabi SAW bersabda:
Seandainya seorang hamba (sesudah berwudhu )tegak melakukan sholat, memuji Allah , menyanjungNya, mensucikan diriNya, yang memang merupakan hakNya, mengkonsentrasikan diri hanya mengingat Allah, maka ia akan keluar dari sholatnya laksana bayi yang baru dilahirkan.(HR Bukhori Muslim)

7. Menghindari berpalingnya hati dan anggota tubuh dari sholat.
Ketika muncul pemikiran-pemikiran, ingatan, angan-angan,tayangan-tayangan dalam ingatan, yang diluar makna dari bacaan sholat maka sesigapnya pula kita mengembalikan kehadiran hati dan fikiran kita kepada kesungguhan makna bagian-bagian sholat yang sedang kita kerjakan."
Kita memang harus berjuang untuk tetap kembali konsentrasi hati dan fikiran kepada kesungguhan dan makna setiap bagian-bagian sholat yang kita laksanakan. Syetan tidak akan berhenti memasukkan pemikiran-pemikiran, , angan-angan,tayangan-tayangan ingatan yang diluar makna dari bacaan sholat ke dalam hati dan fikiran kita ketika sholat. Syetan sangat serius ingin menggagalkan kesuksesan orang-orang yang mengerjakan sholat.

8. Memelihara Tuma’ninah(ketenangan) tidak terburu-buru di dalam mengerjakan sholat.
Firman Allah di dalam AlQuran Surah An Nisa’ ayat 103 yang artinya:
Dan apa bila kamu sudah tenang , maka dirikanlah sholat.”
Firman Allah dalam AlQuran Surah Thaha ayat 132 yang artinya:
"Dan peringatkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya."

Sholat dengan sabar /tenang, melakukan prosesi sholat tepat  pada tempatnya antara bacaan dan gerakan, jika berdiri maka berdiri yang benar, jika rukuk maka rukuk yang benar sedaya mampu tubuh untuk rukuk. Jika sujud maka melakukan sujud yang benar. Dalam keterburu-buruan dapat dikatakan sangat sukar melakukan sholat dengan tumakninah. 

9.Semangat dalam mengerjakan sholat.
Firman Allah dalam AlQuran Surah An Nisa’ ayat 142 yang artinya:
Sesungguhnya orang–orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk sholat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan sholat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.”


Nabi SAW bersabda:
Apa bila seseorang diantara kamu mengantuk, sedangkan ia tengah melakukan sholat ;hendaknya ia tidur terlebih dahulu sehingga hilang rasa mengantuknya. Karena kalau ia sholat terus, jangan-jangan ia ingin beristighfar malah mencaci dirinya sendiri.”(HR Muslim)

10.Menghindarkan segala yang menyibukkan dan menggangu sholat
Nabi SAW bersabda:
Janganlah salah seorang di antara kamu sholat, kala makanan dihidangkan atau kala menahan buang air.” (HR Bukhari)
"...dan janganlah kamu mendahulukan sholat sebelum makan."(HR Bukhori)
"Dari Aisyah RA ia berkata, "Saya bertanya kepada Rasulullah SAW , tentang berpaling muka(bertolah toleh) diwaktu (sedang mengerjakan) sholat , maka sabdanya: yang demikian itu adalah copetan oleh syetan dari sholat seorang hamba itu." (HR Bukhori)

11.Melaksanakan sholat tidak pada saat terik matahari sangat panas.
Nabi SAW bersabda:
Apabila matahari bersinar terik/panas sekali, tundalah waktu sholat hingga cuaca dingin . Karena sesungguhnya panas yang terik itu berasal dari uap Narr Jahannam.”(HR Bukhari)
12.Tidak memandang sesuatu yang merusak konsentrasi sholat.
Dari Anas diceritakan , bahwa Aisyah memiliki kain gorden berhias yang menutupi sebagian tembok rumahnya. Maka Nabi SAW bersabda:
Singirkan korden itu, karena gambar-gambar itu terus terbayang dalam diriku di waktu sholat.”

13.Memanjangkan bacaan surah Al Quran
Memanjangkan bacaan surah Al Quran dapat membantu proses khusyu di dalam sholat hal itu terutama bagi yang mengerti arti bacaannya sehingga dapat mengahayatinya dan bagi orang yang dianugerahi Allah kelembutan jiwa. 

14.Hendaknya mengerjakan sholat seperti orang yang akan meninggalkan alam fana ini, mengingat mati (pertemuan dengan Allah dan mempertanggung jawabkan kepadaNya segala perbuatan yang terlihat maupun yang tersembunyi.
Firman Allah dalam QS.2 Al Baqarah :45-46
45.".......Dan (sholat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu'. 46. (yaitu ) mereka yang yakin bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepadaNya.

Nabi SAW bersabda:
Apabila engkau mengerjakan sholat , maka sholatlah kamu , sebagaimana orang yang akan meninggalkan alam fana”

Dengan demikian kita seolah-olah menganggap sholat kita itulah yang terakhir dalam hidup kita sehingga kita akan mempersiapkan dan melaksanakan sholat dengan sebaik-baik mungkin.

Dalam kisah orang-orang saleh terdahulu berbagai cara mereka lakukan untuk menghadirkan khusyu berkaitan dengan point hal yang ke 14 ini. Ada yang di kamarnya menggali liang lahat dan melaksanakan sholat di tepi liang lahat tersebut.   Ada lagi yang mempersiapkan kain kafan untuk yang direncanakan sebagai pembungkus jasadnya jika ajal telah menjemputnya, sebelum sholat memandangi kain kafan tersebut mengingatkannya pada kematian dan kedahsyatan hari kiamat, hari berbangkit dan hari berhisab amal perbuatan kelak di akhirat. Dimungkin setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk membangkitkan kesadaran akan kematian dan kehidupan akhirat apa lagi di jaman kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Orang lebih suka menyimpan file-file yang melupakan pada kematian dan kehidupan akhirat. Dengan  menyimpan file video atau gambar prosesi penguburan mayat dan melihatnya sekali-kali waktu dapat menjadi pengingat kepada seseorang bahwa ia suatu waktu juga akan mati dan mengalami hal prosesi yang serupa. Nastaghfirullah ya Rabb.

15.Pastikan mulut dan gigi kita dalam keadaan benar bersih, sehingga pengucapan kata dan kalimat-kalimat ucapan sholat bisa fasih /lancar.
Keadaan mulut yang tidak bersih berpengaruh terhadap lafal ucapan dalam sholat. Hal ini mudah dibuktikan. Jika kondisi mulut bersih misalnya setelah bersikat gigi maka lafal ucapan dalam sholat akan lebih jelas fasih benar. 
Keadaan mulut yang bersih khususnya di dalam sholat selain berpengaruh pada lafal ucapan dalam sholat juga sebagai wujud kesopanan kita terhadap Allah SWT.
Rasulullah SAW sangat suka membersihkan mulut/gigi (bersiwak), dan dari cerita sejarah diketahui Rasulullah  bersiwak bahkan hingga menjelang menit-menit wafat.

16. Membatasi konsumsi penglihatan dan pendengaran, hati, akal fikiran selain kepada ranah informasi, bahasan, rekreasi, yang bernilai ibadah.
Apa yang suka gandrung kita lihat,perhatikan dan dengar ,akan mempengaruhi memory ingatan dalam otak kita, dengan kesadaran atau tanpa sadar mempengaruhi kecenderungan seseorang berfikir dan berperilaku. 
Sebaiknya menghindarkan kecendrungan melihat , mendengar hal-hal yang sangat minim atau terhadap hal-hal yang tidak mengandung nilai-nilai kebaikan /nilai ibadah.

Berusaha mengarahkan  hoby dan kegandrungan kita untuk hal-hal yang bernilai kebajikan atau yang bernilai ibadah, karena di dunia ini sangat-sangat banyak hal-hal yang membuat kita terlarut, terlena dan lalai dalam ingatan kepada Allah kepada perintah dan larangan Allah.  Berusaha tetap mengingat dan menyadari apa yang menjadi  kehendak Allah bahwa  Allah menciptakan manusia dan jin yaitu untuk menyembah kepadanya (dengan keimanan, ilmu ,niat, kesadaran dalam berbagai bentuk ibadah -ibadah yang wajib ataupun ibadah-ibadah yang sunnah).

Firman Allah Al Quran surah 31 Luqman :33 
"Wahai manusia! Bertaqwalah kepada Tuhanmu dan takutlah pada hari yang (ketika itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya, dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun.  Sungguh janji Allah itu pasti benar, maka janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kehidupan dunia, dan janganlah sampai kamu terperdaya oleh penipu dalam (menaati) Allah."
 
Penulis memohon maaf  info ini hanyalah share tidak ada unsur negatif.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ

Sumber Informasi:
Al Quran dan terjemahan Al Quran
Agar Sholat Tak Sia-Sia. POS Publishing.Solo.2013
Kumpulan Hadits Terpilih Shahih Bukhori. Terbit Terang. Surabaya.2012
Himpunan Hadits Teladan Shohih Muslim.Terbit Terang.Surabaya.
Tuntunan Praktis Sholat Nabi SAW.Assalam.Solo.2014
50 Ayat Pelapang Hati dan Penghilang Kesedihan.Pustaka Daarun Nida.Jakarta.2011
Berbagai sumber lainnya.

Pengertian Khusyu, dan Akibat melaksanakan sholat dengan tidak Khusyu



 Pengertian Khusyu’

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

1. Ali bin Abi Thalib mengatakan “Khusyu tempatnya ada di hati. Ia adalah perasaan di dalam jiwa yang nampak dari anggota badan dalam bentuk ketenangan dan ketawadhukan. Khusyu merupakan buah dari kokohnya keyakinan di dalam hati terhadap pertemuan dengan Allah.”

2. Ibnu Taimiyah: ” Khusyu’ memiliki 2 makna:

   1.  menundukkan diri dan merasa hina

   2.  tenang dan tumakninah

Semua itu  menuntut agar hati menjadi lembut dan menolak sifat keras .



3. Ibnu Qoyyim:  Khusyu’ adalah menghadapkan hati kepada Allah dengan penuh kerendahan dan kehinaan.



4. Ibnu Abbas menandaskan ,”Khusyu’ artinya penuh takut dan  khikmad.”

5. Al Mujahid menyatakan Khusyu’ sebagai “Tenang dan tunduk.”

6. Hasan Al Basri berpendapat Kekhusyu’an berasal dari sanubari, lalu terkilas balik ke pandangan mata sehingga menundukkan pandangan dalam sholat.

7. Imam Atha’ berkata: “Khusyu’ artinya, tak sedikitpun kita mempermainkan salah satu anggota tubuh kita (ketika dalam shalat-pen).


8. Syaikh Nada Abu Ahmad: “Khusyu memiliki 2 makna:

       1.  Hadirnya fikiran dalam perkataan dan perbuatan orang yang sedang melaksanakan sholat,  mengetahui hakikat Dzat yang ada dihadapannya dengan siapa ia bermunajat menjadikan hatinya merendah dan menunduk sebagai pengakuan terhadap Dzat yang ada dihadapannya. Ditambah anggota badannya juga dalam kondisi tumakninah dan tenang.

        2.  kelembutan , ketenangan, ketundukan, dan kerendahan hati.  Jika hati memiliki  rasa takut, niscaya seluruh anggota badan akan ikut menjadi khusyu.


Akibat Melaksanakan Sholat dengan tidak Khusyu

Akibatnya di dunia
1.Sukar menghindarkan diri dari perbuatan keji dan munkar(perbuatan dosa)
Sebagaimana yang difirmankanAllah pada Alquran surah 29 Al Ankabut :45 yang artinya:
"Sesungguhnya shalat itu dapat menahan dari perbuatan fahsya' (keji) dan kemungkaran."

Jelas tidaklah bermanfaat  sholat yang dilakukan dengan "tidak khusyu" .
Jika seseorang benar -benar melakukan sholat dengan  syarat dan tata cara ketentuan yang benar disertai dengan "khusyu" maka orang yang sholat itu mengerti dan menyadari ,merenungkan arti dan makna  ucapan-ucapan dan gerakan yang dikerjakannya dalam sholat. Hal itu meninggalkan bekas yang mendalam disanubari dan fikiran orang yang sholat dengan  benar tersebut.  Sehingga  otomatis menjadi semacam pengingat di dalam dirinya untuk meninggalkan laranganNya dan bahkan menjadi pemicu semangat dan niat membanyakkan ibadah  lebih berusaha banyakdidalam usia hidupnya  menjadi hamba Allah yang diridhoiNya.

Tidaklah bermanfaat  sholat yang dilakukan dengan "tidak khusyu" .bahkan  menimbulkan kemarahan Allah dan mendapat hukuman bagi pelakunya.
Firman Allah dalam Al Quran Surah Al Maúun:4-5 yang artinya:
"Celakalah bagi orang-orang yang lengah dalam sholat mereka."

Akibatnya di Akhirat
Hadist Nabi Muhamad SAW  :
Dari Muád Ibnu abbal, bahwa Easulullah SAW bersabda,Äpabila telah datang hari kiamat , hari kesedihan, hari penyesalan,. Maka Allah SWT mengumpulkan umatku dari kubur mereka menjad 12 kelompok : ............yang kedua, yaitu dikumpulkan dari kubur mereka dalabentuk hewan melata seperti babi-babi hutan . Maka berserulah Dzat yang berseru dari sisi Allah, "Mereka itulah orang-orang yang lengah dalam menjalankan sholat dan mati sebelum bertaubat. Maka inilah balasan bagi mereka dan ke nerakalah tempat mereka kembali."


اَلْحَمْدُ لِلَّهِ
Sumber informasi:
Agar Shalat Tak Sia-Sia. POS Publishing.Solo.2013
Tuntunan Praktis Shalat Nabi SAW.Assalam.Solo.2014
Nur Muhammad. Husaini.Bandung.1992

Tulisan Info Terbanyak Dikunjungi Di sini: